Pagi ini, langit sangat cerah. Tapi tidak dengan perasaan
ku. Saat ini aku sudah sangat jenuh. Aku terjebak macet, padahal sebentar lagi
pintu gerbang sekolah ku akan di tutup. Karna bosan ku putar radio di mobil ku,
berharap ada sebuah hiburan untuk menghilangkan rasa bosanku.
mengapa kau pergi, mengapa kau pergi
di saat aku mulai mencintaimu
berharap engkau jadi kekasih hatiku
malah kau pergi jauh dari hidupku
menyendiri lagi, menyendiri lagi
di saat kau tinggalkan diriku pergi
tak pernah ada yang menghiasi hariku
di saat aku terbangun dari tidurku
reff:
aku inginkan dirimu datang dan temui aku
kan ku katakan padamu aku sangat mencintai dirimu
aku inginkan dirimu datang dan temui aku
kan ku katakan padamu aku sangat mencinta
menyendiri lagi, menyendiri lagi
di saat kau tinggalkan diriku pergi
tak pernah ada yang menghiasi hariku
di saat aku terbangun dari tidurku
repeat reff
semoga engkau kan mengerti tentang
perasaan ini
maaf ku telah terbuai akan indahnya cinta (indahnya cinta)
maaf sungguh ku tak bisa (tak bisa) untuk kembali padamu
maaf ku telah terbuai akan indahnya cinta
Bukan nya merasa lebih tenang, perasaan ku semakin kacau.
Tat kala mendengar lagu yang di putar di radio tersebut.Kembali ku teringat
masa lalu ku. Masa lalu yang cukup kelam bagi ku. Rasa penyesalan yang selalu
menghantuiku.
__#__
sore itu aku sedang menunggu Kevin. Kami berjanji bertemu di
taman dekat rumah ku.Sudah sekitar 15 menit aku menunggu. Ia pun datang,
membawa sebuket bunga lily.
"hai, sory lama" sapanya.
Aku tersenyum menanggapi nya "iya gak papa kok"
Kevin duduk di sampingku. Tak ada yg mulai berbicara hanya
keheningan yang tercipta saat itu.
"loe mau ngomong apa sih Vin? Udah hampir setengah jam
kita duduk disini." aku mulai bosan, menanti apa yang akan kevin
bicarakan.
"hm em,, sebenernya guesukasamaloe".
"loe ngomong apa sih vin? Gue gak jelas" aku
kurang jelas mendengar omongan ia begitu cepat berkata.
Perlahan ia memegang tangan ku, dan berkata dengan lembut.
"huft, sebenernya gue sayang sama loe, lebih dari sekedar sahabat. So loe
mau gak jadi cewek gue?" ungkap Kevin pada ku.
JLEP,, terkejut aku mendengar nya. ku akui aku juga
mencintainya, tapi saat ini aku masih terlalu dini untuk berpacaran. Aku masih
kelas 7 SMP.
" maaf Vin, gue masih terlalu dini untuk pacaran.
Maaf" tolak ku.
Kevin memandang ku kecewa. "okey kalo itu keputusan
loe. Gue akan ngelupain loe n mencari pengganti loe".
kata2 kevin barusan
begitu menyakiti. Tapi aku tak bisa berbuat apa2 toh aku juga telah
menyakitinya. Setelah berkata seperti itu, kevin pergi meninggalkanku sendiri.
Bunga yg di bawa nya tadi ntah di buang kemana. Aku hanya bisa menatapnya
lirih.
__#__
Sejak kejadian hari itu, Kevin mulai menjauhiku. Sudah 4
tahun dari kejadian itu. Sekarang aku telah duduk di bangku SMA kelas 10.
Kevin? Aku tidak tau dia ada dimana sekarang.
Huft.. Jalanan
kembali lancar. Segera ku laju mobil ku sedikit cepat. Tinggal beberapa menit
lagi aku sampai di sekolah. Hampir saja aku terlambat, seandainya aku datang 5
menit lagi aku tak bisa mengikuti pelajaran hari ini. Terpaksa aku pulang lagi
ke rumah ku.
Ku telusuri koridor sekolah ku menuju kelas ku tercinta.
Untung saja hari ini bukan hari senin. Jadi aku bisa sedikit santai.
Tanpa sengaja aku melihat seorang pria yang amat sangat ku
kenal, ia baru saja keluar dari ruang guru. Dia Kevin. Ku percepat jalan ku,
agar tidak bertemu dengan nya.
Lagi-lagi aku selamat, sepertinya dewi fortuna sedang
berpihak pada ku.
Aku sampai dikelas ku. Terlihat di depan kelas ada Mitha dan
Dara, mereka adalah sehabat ku.
Setelah ku letakkan tas ku, aku ikut bergabung dengan mereka
berdua. Tak lama bel masuk berbunyi, kami bertiga segera masuk ke kelas.
Selang beberapa menit wali kelas ku datang, ia datang
membawa seorang pria, ya dia adlah Kevin. Saat memperkenalkan diri, Kevin
selalu melihat ke arah mejaku dan tersenyum. Ku kira dia tersenyum pada ku,
tapi ku salah senyum itu adalah untuk Dara. Aku dan Dara memang sebangku. Ntah
mengapa perasaan ku mengatakan ada suatu hubungan special yang terjadi antara
Kevin dan Dara. Kusikut lengan Dara, dan mencoba mengintrogasi dia. "loe
kenal ma dia?".
Dara menatap ku sesaat sambil senyum2 geje. "ntar gue
ceritain".
aku hanya bisa diam, tak bisa ku memaksanya lagi. Selama
pelajaran di mulai, fikiran ku tak tenang. Untunglah, bel istirahat berbunyi.
Aku, Dara dan Mitha pun pergi ke kantin. Tiba dikantin, kami langsung memilih
bangku yang berada di pojok kantin dan memesan makanan.
"sekarang jelasin sama kita" sergah ku langsung ke
Dara, karna sudah penasaran tingkat akut.
" okey, okey, selaw lah. Dia itu pacar gue" tutur
Dara sambil menyuap baksonya.
JDERR.. Rasanya ada bom yang meledak saat itu di kepalaku.
Ku coba menahan air mata ku agar tak keluar. Sakit rasanya mendengar penuturan
Dara.
Tak selera lagi rasanya aku makan. Aku pun pamit ke toilet.
Mitha dan Dara hanya menatap ku bingung.
Sebenarnya aku tak ingin ke toilet. Itu hanya alasan ku
saja. Aku melangkahkan kaki ku ke bangku taman belakang sekolah ku. Tak banyak
siswa yang mengetahui taman itu. Padahal taman itu begitu indah.
Aku berjalan dengan gontai kalimat Dara tadi selalu
terngiang di kepala ku.Tinggal beberapa langkah lagi, aku sampai di bangku
taman itu. Tapi langkah ku seketika terhenti.
"kevin.." gumam ku pelan. Ku balikkan tubuh ku,
tapi tangan ku terasa di tarik seseorang.
"kenapa pergi?" tanya Kevin tiba-tiba, Ia menarik
ku duduk disampingnya.
"hh lepasin!" sentak ku kesal.
"gak mau!" dia semakin memperkuat pegangan di
tangan ku.
"lepasin kata gue!" bentak ku, yang sudah tidak
bisa menahan emosi ku lagi.
"kalo gue bilang gak mau, yaudah" balas nya juga
dengan sedikt membentak ku.
Air mata ku keluar, aku tak bisa yang nama nya di bentak.
"maaf bukan maksud gue bentak loe" sesal kevin.
"gue mau pergi" lirih ku dengan suara parau.
Kevin melepas tangan ku. Aku segera berlari menjauh dari
sana. Selama di sekolah aku tak banyak berbicara. Membuat sahabat-sahabat ku
bingung. Hati ku begitu sakit saat ini.
"eh jalan yuk" ajak Mitha tiba-tiba, saat itu
hanya tinggal kami bertiga di kelas. Banyak siswa yang telah pulang.
" hmm gue sih
oke aja" aku setuju dengan omongan Mitha, saat ini aku benar-benar butuh
hiburan.
" boleh, tapi gue ngajak Kevin ya" saat Dara
berkata seperti itu, aku tidak begitu mendengarnya.aku terlalu fokus dengan
buku-buku ku.
Kami bertiga berjalan ke parkiran. Kami pergi menggunakan
mobil ku. Kevin datang menghampiri kami, aku sedikit terkejut lalu menatap
Mitha. Mitha hanya mengangkat bahu.
Akhirnya kami pergi berempat, kevin yang mebawa mobil. Di
samping nya Dara, sedangkan aku dan Mitha duduk di belakang.
Sampai di Mall aku dan Mitha hanya mengikuti Dara dan Kevin
dari belakang. Merka berdua tampak ceria.Karna lapar kami memutuskan untuk
makan dulu. Selama makan dara dan Kevin tampak mesra, aku hanya bisa menatap
Dara iri. Tiba2 kurasa hape ku bergetar. Ku rogoh kantong ku dan mengeluarkan
hape ku. Tampak sebuah sms dari nomor yang tidak dikenal.
From : 085698453675
'loe cemburu??'
terkejut aku membaca sms itu. Dari siapa sms itu?? Kenapa
dia tau perasaan aku. Aku melihat ke kanan dan ke kiri ku. Siapa tau saja ada
orang yang aku kenal. Tapi sudah lah, ku abaikan sms itu.
*************
Sepulang dari mall, aku mengantar Dara dulu, kemudian Mitha,
terakhir Kevin. Kevin yang membawa mobil, sedangkan aku duduk di belakang.
"wid, depan dong" pinta Kevin tiba-tiba.
"males" ujar ku dingin.
Ia kembali melaju mobil, selama di jalan hanya keheningan
yang tercipta di antara kami. Kevin membawa mobil ntah kemana, sampai akhirnya
ia memberhentikan mobil ku di pinggir pantai.
"ngapain kesini?" tanya ku masih dengan nada
ketus.
"nyantai bisa kali ya wid, gue cuma mau ngomong sesuatu
aj kok"
"kalo mau ngomong cepet"
kevin keluar dari mobil, dan menyuruh ku untuk ikut dengan
nya. Karna aku tak juga mau turun, ia memaksaku untuk keluar dari mobil.
"lepasin !!" bentak ku.
" udah ikut aja napa sih!" paksa nya lagi.
Aku hanya bisa pasrah mengikutinya. Ia membawaku kesebuah
pondok yang ada di pinggir pantai tersebut Lumayan indah menurutku.
"loe mau ngomong apa? Cepetan ! Gue mau pulang"
aku begitu kesal melihat sikapnya yang suka memaksa itu.
"gue cuma mau bilang, gue udah buktiin omongan gue ke
loe 4 tahun silam" tuturnya sambil menatap lurus ke depan. Aku melirik nya
sebentar, aku tau pasti ini yang akan ia katakan pada ku.
"udah?? Cuma itu doank??" tanyaku sedikit
meremehkan.
"sekarang gue minta loe jujur, apa loe sayang sama gue
dulu ?" dia balik nanya padaku dan menatap mataku.
Aku sedikit canggung melihat tatapan nya. " kalaupun
ia, toh sekarang gak ada pengaruh nya sama loe".
"kenapa dulu loe nolak gue?? Kalo loe sayang sama
gue?"
"kita masih terlalu dini untuk pacaran vin, gue ngerasa
kita belum pantas untuk pacaran" tuturku.
"hahaha, alasan loe basi tau gak. Dan sekarang gimana
perasaan loe ke gue?" aku sedikit terkejut mendengar pertanyaan nya.
Haruskah ku jawab iya?
"gak gue, gue udah gak sayang sama loe. Loe cuma masa
lalu gue" aku berkata seperti itu, dengan raut wajah yang sengaja aku buat
serius, padahal hati ku begitu menolak mengatakan itu.
"bagus kalo loe udah gak cinta lagi sama gue, gue gak
mau loe sakit hati. Gue udah sayang banget sama Dara. Gue harap kita masih bersahabat
seperti dulu" ujar kevin mulai melembut.
Aku hanya tersenyum pahit menanggapi omongan nya. Kami pun
memutuskan pulang. Jujur saja hati ku begitu sakit mendengar ucapan nya tadi.
Sepulang dari sana aku langsung menuju kamar ku dan melempar
asal tas ku. Ku rebahkan tubuh dan memejamkan mataku sejenak. Beharap kejadian
hari ini hanya lah sebuah mimpi.
Hape ku kembali
bergetar, tanda ada sms masuk.
From : 085698453675
'jangan bohongin diri loe sendiri'
dari nomor itu lagi, aku begitu penasaran. Siapa ia
sebenarnya.
To : 085698453675
'loe tuh siapa sih??'
aku membalas pesan nya. Tapi tak ada balasan lagi darinya.Ku
coba menghubungi nomor tersebut, tetapi tidak aktif.
Malam semakin larut, tapi mataku tak juga bisa terpejam.
Kejadian hari ini selalu terngiang-ngiang di fiikiran ku. Hingga akhirnya aku
terlelap.
***********
Hari ini aku tidak ke sekolah, ntah mengapa kepala ku sakit
sekali. Di rumah aku hanya di temani oleh seorang pembantu. Ortu ku sudah
berangkat sejak tadi ke kantor. Sedangkan kaka ku Nadine, juga telah berangkat
sekolah.
From : 085698453675
'cepet sembuh ya, jangan terlalu di fikirin'
dia lagi, dia lagi. Sungguh aku dibuat penasaran oleh nya.Kuabaikan
saja pesan dari nya, karna pasti dia tidak akan membalas sms ku lagi.
Sudah seminggu aku tidak masuk sekolah. Sebenarnya sih aku sudah
sembuh, tapi aku tak mau bertemu dara dan kevin dulu.
*************
Hari ini aku memutuskan untuk masuk sekolah, sekalian aku
mau mengurus surat pindah sekolah. Selama seminggu aku berusaha untuk
meyakinkan ortu ku agar aku bisa sekolah di perancis. Mungkin aku memang
pengecut lari dari masalah.
"hai guys" sapaku pada sahabat-sahabat ku.
"ya ampun widi, gue kangen banget sama loe" teriak
dara lebay.
"iya wid, loe lama banget sakit nya. Gak ada loe gak
rame" mitha ikut-ikutan lebay.
"ah biasain dong. Bentar lagi juga kalian malah lama
gak ketemu gue" balasku.
Mereka sedikit terkejut mendengar omongan ku. Bingung tak
mengerti.
"maksud loe apa?" tanya mitha yang di angguki Dara.
"ntar juga kalian tau" balasku lagi sambil
tersenyum.
"eh gue pengen tanya deh, kalian kenal nomor ini
gak" aku mencoba mengalihkan pembicaraan sambil menyodorkan hape ku.
"oh ini kan nomor kevin, kenapa emang nya?"tanya
dara.
"hmm gak pa2 kok" elak ku cepat. Tiba-tiba hape ku
bergetar.
From : 085698453675
'loe udah tau kan siapa gue?? Gue seneng loe udah masuk sekolah lagi, itu
membuktikan loe bukan cewek pengecut’
kevin?? Hmm apasih mau dia sebenarnya.
To : 085698453675
'makasih atas sindiran loe selama ini, loe emang bener gue emang cewek pengecut
dan gak jujur sama perasaan gue sendiri'
begitulah balasan sms ku ke kevin. Setelah itu aku permisi
ke ruang guru untuk mengurus surat pindah ku. Tanpa sepengetahuan mitha dan
dara.
***********
Hari ini aku sudah berada di bandara. Ya sebentar lagi
pesawat ku terbang.
Tiba-tiba hape ku kembali bergetar.
From : dara fyu
'loe di mana?? Loe udah di bandara?? Tunggu kami. Kami lagi jalan ke sana'
ternyata dara yang sms ku.Tak lama mereka datang sambil
setengah berlari.
"jadi ini maksud loe?" tanya mitha dengan nafas terengah-engah.
"maafin gue, tapi ini udah keputusan gue" aku
menunduk tak berani melihat Dara dan Mitha. Di sana juga ada kevin.
Dara dan mitha langsung memeluk ku.
"jangan kangen ya" ucap ku lagi.
"eh gue pergi dulu, pesawat gue udah mau terbang
nih" aku melepas pelukan mereka. Dan menarik koper ku. Sebelumnya aku
sudah sms kevin.
To : 085698453675
'makasih atas semuanya. Maaf gue lari dari masalah. Gue emang pengecut. Tapi
biarlah gue pergi, daripada harus menangisi semua ini. Satu yang harus loe
ingat. I always love u, now and forever'
Biarlah ku pendam
sakit ini sendiri.
Kan ku bawa cinta ini pergi.
Penyesalan memang terjadi di
belakang.
hati ini telah lelah.
semua yang ku lakukan sia-sia.
dulu dia mendekatiku, begitu memahami ku.
sekarang dia menjauh, tak seperti dulu.
kau datng bersama dia, membawa luka yang begitu dalam.
disaat aku mulai mencintaimu, semua sia-sia.
rasa ini tinggallah sebuah penyesalan belaka.
**THE END**
by. Ayi Syafitri