Aku terdiam menatap puing-puing sisa
kebakaran yang merupakan rumah ku. Badan ku terasa lemas kaki ku tak dapat
menopang tubuh ku lagi. Hingga akhirnya aku terduduk lemas, dan tanpa ku sadari
air mata ku telah terjatuh membentuk sungai kecil. Sesal yang bisa ku lakukan
dan mengenang. Tiba-tiba aku merasa ada yang memegang pundak ku.
"anda Mitha ya...?" aku
melihat wanita paruh baya itu.
"iya, anda siapa ya?"
"nak mitha saya bu Nini,"
"owh bu Nini maaf bu saya
lupa" ujarku sambil menggaruk kepala ku padahal tidak gatal sama sekali
dan berusaha membentuk sebuah senyuman namun gagal.
Aku pun langsung menanyakan
kronologis musibah yang menimpa keluargaku kepada buk nini." buk,kenapa
ini semua bisa terjadi?"
"maaf ya mith?? Tag ada yang
memberi kabar padamu. Saat kamu jauh disana kami tak tau mau menghubungi siapa.
Rumah kamu terbakar akibat konsleting listrik. Tidak ada satu pun barang yang
terselamat kan. Hanya satu nyawa yaitu Dara adikmu." tutur buk nini
menjelaskan padaku.
"Dara?????" aku tiba-tiba saja
menjerit histeris ketika bu nini menyebut nama itu.
"dimana buk, dimana sekarang
adik saya.buk?? Saya merasa bersalah dan berdosa. Saya tidak bisa menjaga amanah
orang tua saat meninggal yang di berikan pada saya. Sebagai anak tertua yang
kini hanya punya 1 adik. Tapi saya merasa malu karena tak becus mengurusinya.
Sekarang saya tag tau dia dimana?.Dara.......maafkan kakak......" tangisan
ku pun membuat bu nini terharu. Bu nini pun memberi tahu kepada ku.
Saat kejadian itu datang. Banyak
wartawan yang meliput berita tersebut. Tak saja hanya wartawan. tapi juga
mengundang para Dermawan. Nah di saat itu lah ada salah satu Dermawan yang
sangat Prihatin banget dengan Dara. Gadis kecil cantik kini hanya tinggal
Sebatang Kara. Akhirnya Dermawan itu mengasuh Dara menjadi anaknya. Berhubung
juga Dermawan itu tidak memiliki anak perempuan. Tapi, sayangnya buk nini tidak
tahu dimana alamat Dermawan itu..
Semakin sesak rasanya dadaku
mendengar penjelasan bu Nini. Aku begitu menyesal, kenapa dulu aku harus
meninggalkan adik ku seorang diri. Seharusnya kubawa saja adik ku ikut
merantau.
**********
Setelah 2 hari aku menginap di rumah
bu Nini aku memutuskan untuk pulang kembali ke Jakarta, aku membawa pulang
sebuah boneka. Dulu boneka itu adalah milik Dara. Sebelum pulang, aku menemui
ibu Nini dulu,sekalian pamitan.
"ibu makasih ya atas kebaikan
ibu selama ini, maaf Mitha n Dara sering ngerepotin ibu. Ini Mitha ada sedikt
uang" aku memberikan Bu Nini beberapa lembar uang 50000an.
"nak Mitha ibu ikhlas
kok, nolong kalian. Kalian udah ibu anggap seperti anak ibu sendiri"
tolak bu Nini.
"gak papa kok bu, ambil aja.
Kalo ibu gak mau nerima Mitha marah" ancam ku yang hanya berpura-pura.
"baiklah, terimakasih ya
nak" akhirnya bu Nini menerima pemberian ku.
"yaudah bu, Mitha pamit
dulu" pamit ku sambil menarik koper ku.
Samar2 ku dengar ucapan bu Nini yang
sedikit teriak "hati2 nak Mitha".
Tag bisa ku pungkiri. Hati kecil ku
tetap perih melihat semua itu. Menuju Jakarta aku pun terus meneteskan air mata
ku. Di dalam benak and pikiranku hanya Dara. Saat ini yang aku butuhkan Dara.
Dan Dara.
Tapi ku tag boleh pesimis. Aku berharap ini cobaan yang harus akku lalui.. Aku hany mampu dan sanggup memohon kepada tuhan suatu saat pasti aku akan menemukan Dara.
Ku raih boneka Dara yang sedikit
terbakar. Hati ku semakin pilu menatap boneka itu.
Aku memeluk boneka itu, smbil mengenang saat-saat bersama dia. Hingga akhirnya aku tertidur.Saat ku terbangun .tag terasa ku juga telah hampir sampai di kostan ku.
Aku memeluk boneka itu, smbil mengenang saat-saat bersama dia. Hingga akhirnya aku tertidur.Saat ku terbangun .tag terasa ku juga telah hampir sampai di kostan ku.
Tibalah ku di kostan ku. Ku ambil
koperku dari bus itu. Tag lupa boneka Dara. Tapi ada apa dengan bonekanya
kenapa menjadai Basah? Aku baru Sadar di sepanjang tidurku tadi aku juga
menangis, Sampai d kostan ku . Ku ambil air wudhu dan bersimpuh pada Allah yang
maha kuasa memohon petunjuk dimana Dara. Harta yang sangat berharga buat ku.
Sampai pada akhirnya di tengah Doaku aku tertidur sampai pagi.
Untunglah suara ayam jago
membangungkan ku.
Kini ku mulai hari ku dengan sholat shubuh dan Beres-beres
untuk berangkat kerja lagi. Banyak client yang harus ku temui. Sebagai sekretaris
di salah satu perusahaan aku memank harus tampil lebih menawan untuk menarik
perhatian semua orang, pagi ini ku harus mencari cara untuk menyembuhkan mataku
yang masih tampak bengkak akibat menangis Semalaman.
Setelah melihat tampilan ku sejenak
didepan cermin. Aku pun segera berangkat kekantor ku. Tak lupa ku bawa boneka
dara. Sepulang dari kerja, aku tak pulang dulu. Aku mampir ke sebuah taman,
tempat biasa aku menenangkan pikiran. Di sana aku kembali menangis.
Tanpa kusadari ada seseorang yang duduk di sebelahku dan berbicara "ternyata seorang gadis bernama Mitha itu cengeng".
aku melihat ke sampingku, betapa
terkejutnya aku. Ternyata dia adalah Kevin, orang kaya yang sombong.
"terserah anda mau berkata apa. Ini hak sya mau menangis atau tidak" balasku kesal.
"bukan begitu, sayang saja nama
mu Mitha. Setahu ku nama Mitha itu mengandung arti tegar. Tapi kenapa orang di
sebelah ku cengeng"
aku semakin kesal mendengar omongan
nya, dia tak tau rasanya jadi aku, benar-benar sombong! Ku akui omongan nya
benar, aku tak pantas menerima nama Mitha. Karna tak mau ribut dengan nya,
kuputuskan untuk pergi meninggalkan dia dengan berbagai pertanyaan di benaknya.
********
hari kedua aku bekerja setelah
kejadian itu, aku sekantor dengan Kevin, dia adalah bos ku. Seperti yang ku
bilang tadi, dia begitu sombong.
Ntah ada angin apa, kudengar dari
rekan kerja ku, hari ini Kevin akan membawa adik perempuannya ke kantor. Aku
tak begitu peduli dengan Kevin, aku
hanya penasaran saja. Selama ini, yang ku tau Kevin tak punya saudara
perempuan. Dia anak tunggal.
Semua karyawan langsung duduk
kembali ke tempat kerjanya. Tat kala kevin datang.
Tapi hei tunggu, yang di bawa kevin
itu bukannya Dara..?? Aku benar-benar terkejut, nafasku terasa tercekat. Ingin sekali aku menghampiri mereka, tapi tiba-tiba perut ku
terasa sakit. Hingga akhirnya semua gelap.
Ketika bangun aku melihat ke
sekeliling ku putih, dan bau obat dimana-mana. Ternyata aku ada dirumah sakit. Ku
lihat di samping ku ad Widi sahabat ku yang sedang menunggui ku.
"emm wid" lirih ku.
"ya allah mhit, akhirnya loe
sadar juga. Gue udah cemas nungguin loe" tampak gurat ke khawatiran di
wajahnya.
Aku hanya tersenyum menanggapi nya.
"loe udah berapa hari sih belum makan?" tanyanya.
Ah iya aku baru ingat,aku belum ada
makan semenjak aku pulang dari desa ku. "2 hari" lemas ku.
"ih loe kebiasaan deh. Gue kan
udah bilang, jaga kesehatan loe. Gimana loe mau nyari adek loe? Kalo loe aja
lagi sakit" lagi-lagi aku tersenyum menanggapinya. Widi memang sudah tau
semua nya, dia adalah teman kantor ku sekaligus teman kost ku.
"Yaudah sekarang loe makan, ntar
gue bantuin loe nyari adek loe" suruh widi pada ku. Aku hanya mengangguk
sambil makan, ku ceritakan padanya tentang kejadian tadi pagi. Ia sama
terkejutnya dengan ku.
Akhirnya kami putuskan, besok kami
akan menemui Kevin.
********
@ Author Pov.
keesokan harinya, pada saat jam
istirahat Mitha menghampiri kevin. Tanpa
bertanya apa-apa lagi. Mitha langsung memarah kevin."hey penculik. Balikin adek gue"
"eh songong loe ya.
Datang-datang tanpa assalamualaikum main nuduh orang sembarangan. Ada apa loe?
Kesambet?"
"vin gue gag becanda Dara adek
gue yang hilang. Lagian selama nie yang gue tau loe kan anak semata Wayang.?
Iya kan. Udah deh ngaku aja deh. Loe udah culik Dara!"
Kevin pu kesal dengan tuduhan mitha
yang panjang lebar itu. Sampai pada akhirnya kevin keceplosan. Bahwa benar
memang bukan adiknya. Dara cuma gadis desa yang sebatang kara dan karna kasian dengan
keadanya, orang tua kevin pun berniat untuk mengasuhnya. Tapi tak bisa mendustai
hati kevin menganggap Dara telah menjadi layaknya saudara Kandung. Kevin juga
telah menyayangi Dara seperti mitha menyayanginya.
"puas loe dengernya. Apa
masih mau bilang Dara adik loe adalah gadis yang mengalami hal yang sama seperti
DARA ADIK GUE !!" tanya kevin kesal sembari melototkan matanya yang hampir
copot bola matanya itu.
"iya vin bener. Dia adik gue
yang selama ini gue cari.. " tutur mitha sambil menangis.
"plis . Temui gue dengan adik
gue vin. Gue rindu vin dengannya. Plis..."
Melihat mitha menangis kevin pun
jadi gag tega. Ia pun mengambil rencana untuk mempertemukan adiknya dengan mitha
yang tak lain adala kakaknya Dara.(adik kevin).
Jauh di lubuk hati Kevin,
sebenarnya ia juga menyimpan rasa ke mitha. Tapi karna dari awal mitha sudah
membencinya makanya ia tak berani mengutarakan perasaan nya ke mitha.
*********
malam ini Mitha janjian ketemuan
sama kevin di sebuah restoran.
Mitha sudah datang dari tadi di
sana, untuk beberapa saat iya menunggu. Akhirnya kevin datang. Kevin begitu
terkesima melihat penampilan mitha malam ini.
@ mitha pov.
Akhirnya dia datang, aku menyambutnya
dengan senyum manis ku. Aku begitu senang. Ia menepati janjinya, kevin
benar-benar menemuiku dengan dara.Ketika mereka sampai di mejaku.
aku langsung memeluk dara. "kak
mitha" lirih nya, ia membalas pelukan ku.
"dara kakak kangen sama kamu,
udah berhari-hari kakak cari kamu. Maaf kaka sempet ninggalin kamu" isak ku
sambil memeluk dara.
Dara tersenyum dan mengangguk
"iya kak, aku tau kok. Aku juga kangen sama kaka. Selama ini aku juga cari
kaka. Untung aja ada keluarga ka Kevin yang mau ngasuh aku" jelas dara
sambil menangis pula.
Ku lepas pelukan ku, ku usap air
matanya perlahan "kaka senang bisa lihat kamu lagi ra. Kaka pikir kaka gak
akan bisa ketemu kamu lagi"
"iya kak dara juga".
"iya kak dara juga".
Kami terlarut dalam kerinduan kami,
sampai-sampai kami lupa ada kevin yang melihat pertemuan kami. "ehemm"
dehem nya, mungkin ia merasa sedikit kesal karna di kacangin.
Aku dan Dara tersenyum, dan tertawa
sedikit. " napa loe vin..?? Keselek batu?? Nih air" aku menyodorkan
nya segelas jus yg ku pesan tadi.
"gila ! Berasa nonton sinetron
gue! Untung gue cowok, kalo gue cewek ikutan nangis pula gue" ujar kevin,
tanpa mempedulikan omongan ku tadi.
"kak kevin, sini deh dara
bisikin" mereka bisik-bisik berdua kadang tertawa, kadang senyum-senyum geje sambil
melihat ku. Aku tak tau apa yang mereka bicarakan.
Tiba-tiba Kevin menuju panggung. Dan
berbicara sebentar ke penyanyi yang sedang manggung. "selamat malam semua,
pada kesempatan ini, saya mau mecurahkan isi hati saya ke seorang gadis yang
mampu mencuri hati saya"
semua tamu yang ada di restoran itu
langsung menatap ke panggung, tak terkecuali aku. Dia kembali berbicara
"gadis ini adalah gadis yang paling tegar yang pernah saya temui. Saya
tidak tau, bagaimana awalnya sya bisa jatuh cinta pada dia. Yang jelas saya
benar2 mencintainya. Gadis itu adlah Mitha
florensia akila" aku terkejut mendengar nama ku di sebut.
Kevin mendekatiku "mitha would
you be my girl? kalo loe terima cinta gue, loe ambil mawar ini dan loe cium, tapi
kalo loe tolak loe patahin dan buang mawar ini" aku tersenyum malu, ku ambil
bunga itu.
Sebelumnya ku lihat ke wajah kevin,
tampak ia sangat cemas menanti apa yang akan kulakukan. Akhirnya ku cium bunga itu dan
mengangguk."yes, i would"
kevin
langsung memelukku.
Tepat hari ini kutemukan 2
kebahgiaan sekaligus. Aku mendapatkan kembali adik ku Dara serta aku dapat memiliki pangeran hati ku Kevin.
####THE END####
####THE END####
0 komentar:
Posting Komentar