Sabtu, 05 November 2011

ADIKKU ADIKMU - cerpen


 Aku terdiam menatap puing-puing sisa kebakaran yang merupakan rumah ku. Badan ku terasa lemas kaki ku tak dapat menopang tubuh ku lagi. Hingga akhirnya aku terduduk lemas, dan tanpa ku sadari air mata ku telah terjatuh membentuk sungai kecil. Sesal yang bisa ku lakukan dan mengenang. Tiba-tiba aku merasa ada yang memegang pundak ku.


"anda Mitha ya...?" aku melihat wanita paruh baya itu.

"iya, anda siapa ya?"

"nak mitha saya bu Nini,"

"owh bu Nini maaf bu saya lupa" ujarku sambil menggaruk kepala ku padahal tidak gatal sama sekali dan berusaha membentuk sebuah senyuman namun gagal. 
Aku pun langsung menanyakan kronologis musibah yang menimpa keluargaku kepada buk nini." buk,kenapa ini semua bisa terjadi?"

"maaf ya mith?? Tag ada yang memberi kabar padamu. Saat kamu jauh disana kami tak tau mau menghubungi siapa. Rumah kamu terbakar akibat konsleting listrik. Tidak ada satu pun barang yang terselamat kan. Hanya satu nyawa yaitu Dara adikmu." tutur buk nini menjelaskan padaku.

"Dara?????" aku tiba-tiba saja menjerit histeris ketika bu nini menyebut nama itu.

"dimana buk, dimana sekarang adik saya.buk?? Saya merasa bersalah dan berdosa. Saya tidak bisa menjaga amanah orang tua saat meninggal yang di berikan pada saya. Sebagai anak tertua yang kini hanya punya 1 adik. Tapi saya merasa malu karena tak becus mengurusinya. Sekarang saya tag tau dia dimana?.Dara.......maafkan kakak......" tangisan ku pun membuat bu nini terharu. Bu nini pun memberi tahu kepada ku.

Saat kejadian itu datang. Banyak wartawan yang meliput berita tersebut. Tak saja hanya wartawan. tapi juga mengundang para Dermawan. Nah di saat itu lah ada salah satu Dermawan yang sangat Prihatin banget dengan Dara. Gadis kecil cantik kini hanya tinggal Sebatang Kara. Akhirnya Dermawan itu mengasuh Dara menjadi anaknya. Berhubung juga Dermawan itu tidak memiliki anak perempuan. Tapi, sayangnya buk nini tidak tahu dimana alamat Dermawan itu..


Semakin sesak rasanya dadaku mendengar penjelasan bu Nini. Aku begitu menyesal, kenapa dulu aku harus meninggalkan adik ku seorang diri. Seharusnya kubawa saja adik ku ikut merantau.


**********


Setelah 2 hari aku menginap di rumah bu Nini aku memutuskan untuk pulang kembali ke Jakarta, aku membawa pulang sebuah boneka. Dulu boneka itu adalah milik Dara. Sebelum pulang, aku menemui ibu Nini dulu,sekalian pamitan.

"ibu makasih ya atas kebaikan ibu selama ini, maaf Mitha n Dara sering ngerepotin ibu. Ini Mitha ada sedikt uang" aku memberikan Bu Nini beberapa lembar uang 50000an.


"nak Mitha ibu ikhlas kok,  nolong kalian. Kalian udah ibu anggap seperti anak ibu sendiri" tolak bu Nini.


"gak papa kok bu, ambil aja. Kalo ibu gak mau nerima Mitha marah" ancam ku yang hanya berpura-pura.


"baiklah, terimakasih ya nak" akhirnya bu Nini menerima pemberian ku.


 "yaudah bu, Mitha pamit dulu" pamit ku sambil menarik koper ku.


Samar2 ku dengar ucapan bu Nini yang sedikit teriak "hati2 nak Mitha". 


Tag bisa ku pungkiri. Hati kecil ku tetap perih melihat semua itu. Menuju Jakarta aku pun terus meneteskan air mata ku. Di dalam benak and pikiranku hanya Dara. Saat ini yang aku butuhkan Dara. Dan Dara.


Tapi ku tag boleh pesimis. Aku berharap ini cobaan yang harus akku lalui.. Aku hany mampu dan sanggup memohon kepada tuhan suatu saat pasti aku akan menemukan Dara.

Ku raih boneka Dara yang sedikit terbakar. Hati ku semakin pilu menatap boneka itu.
 

Aku memeluk boneka itu, smbil mengenang saat-saat bersama dia. Hingga akhirnya aku tertidur.Saat ku terbangun .tag terasa ku juga telah hampir sampai di kostan ku.


Tibalah ku di kostan ku. Ku ambil koperku dari bus itu. Tag lupa boneka Dara. Tapi ada apa dengan bonekanya kenapa menjadai Basah? Aku baru Sadar di sepanjang tidurku tadi aku juga menangis, Sampai d kostan ku . Ku ambil air wudhu dan bersimpuh pada Allah yang maha kuasa memohon petunjuk dimana Dara. Harta yang sangat berharga buat ku. Sampai pada akhirnya di tengah Doaku aku tertidur sampai pagi.
Untunglah suara ayam jago membangungkan ku. 

Kini ku mulai hari ku dengan sholat shubuh dan Beres-beres untuk berangkat kerja lagi. Banyak client yang harus ku temui. Sebagai sekretaris di salah satu perusahaan aku memank harus tampil lebih menawan untuk menarik perhatian semua orang, pagi ini ku harus mencari cara untuk menyembuhkan mataku yang masih tampak bengkak akibat menangis Semalaman.


Setelah melihat tampilan ku sejenak didepan cermin. Aku pun segera berangkat kekantor ku. Tak lupa ku bawa boneka dara. Sepulang dari kerja, aku tak pulang dulu. Aku mampir ke sebuah taman, tempat biasa aku menenangkan pikiran. Di sana aku kembali menangis.


Tanpa kusadari ada seseorang yang duduk di sebelahku dan berbicara "ternyata seorang gadis bernama Mitha itu cengeng".

aku melihat ke sampingku, betapa terkejutnya aku. Ternyata dia adalah Kevin, orang kaya yang sombong.


"terserah anda mau berkata apa. Ini hak sya mau menangis atau tidak" balasku kesal.

"bukan begitu, sayang saja nama mu Mitha. Setahu ku nama Mitha itu mengandung arti tegar. Tapi kenapa orang di sebelah ku cengeng"


aku semakin kesal mendengar omongan nya, dia tak tau rasanya jadi aku, benar-benar sombong! Ku akui omongan nya benar, aku tak pantas menerima nama Mitha. Karna tak mau ribut dengan nya, kuputuskan untuk pergi meninggalkan dia dengan berbagai pertanyaan di benaknya.


********


hari kedua aku bekerja setelah kejadian itu, aku sekantor dengan Kevin, dia adalah bos ku. Seperti yang ku bilang tadi, dia begitu sombong.


Ntah ada angin apa, kudengar dari rekan kerja ku, hari ini Kevin akan membawa adik perempuannya ke kantor. Aku tak begitu peduli dengan Kevin,  aku hanya penasaran saja. Selama ini, yang ku tau Kevin tak punya saudara perempuan. Dia anak tunggal.


Semua karyawan langsung duduk kembali ke tempat kerjanya. Tat kala kevin datang.

Tapi hei tunggu, yang di bawa kevin itu bukannya Dara..?? Aku benar-benar terkejut, nafasku terasa tercekat. Ingin sekali aku menghampiri mereka, tapi tiba-tiba perut ku terasa sakit. Hingga akhirnya semua gelap.

Ketika bangun aku melihat ke sekeliling ku putih, dan bau obat dimana-mana. Ternyata aku ada dirumah sakit. Ku lihat di samping ku ad Widi sahabat ku yang sedang menunggui ku.

 "emm wid" lirih ku.


"ya allah mhit, akhirnya loe sadar juga. Gue udah cemas nungguin loe" tampak gurat ke khawatiran di wajahnya.


Aku hanya tersenyum menanggapi nya. "loe udah berapa hari sih belum makan?" tanyanya.


Ah iya aku baru ingat,aku belum ada makan semenjak aku pulang dari desa ku. "2 hari" lemas ku.


"ih loe kebiasaan deh. Gue kan udah bilang, jaga kesehatan loe. Gimana loe mau nyari adek loe? Kalo loe aja lagi sakit" lagi-lagi aku tersenyum menanggapinya. Widi memang sudah tau semua nya, dia adalah teman kantor ku sekaligus teman kost ku.


"Yaudah sekarang loe makan, ntar gue bantuin loe nyari adek loe" suruh widi pada ku. Aku hanya mengangguk sambil makan, ku ceritakan padanya tentang kejadian tadi pagi. Ia sama terkejutnya dengan ku.

Akhirnya kami putuskan, besok kami akan menemui Kevin.

********


@ Author Pov.


keesokan harinya, pada saat jam istirahat Mitha menghampiri kevin. Tanpa bertanya apa-apa lagi. Mitha langsung memarah kevin."hey  penculik. Balikin adek gue"

"eh songong loe ya. Datang-datang tanpa assalamualaikum main nuduh orang sembarangan. Ada apa loe? Kesambet?"


"vin gue gag becanda Dara adek gue yang hilang. Lagian selama nie yang gue tau loe kan anak semata Wayang.? Iya kan. Udah deh ngaku aja deh. Loe udah culik Dara!"


Kevin pu kesal dengan tuduhan mitha yang panjang lebar itu. Sampai pada akhirnya kevin keceplosan. Bahwa benar memang bukan adiknya. Dara cuma gadis desa yang sebatang kara dan karna kasian dengan keadanya, orang tua kevin pun berniat untuk mengasuhnya. Tapi tak bisa mendustai hati kevin menganggap Dara telah menjadi layaknya saudara Kandung. Kevin juga telah menyayangi Dara seperti mitha menyayanginya.


"puas loe dengernya. Apa masih mau bilang Dara adik loe adalah gadis yang mengalami hal yang sama seperti DARA ADIK GUE !!" tanya kevin kesal sembari melototkan matanya yang hampir copot bola matanya itu.


"iya vin bener. Dia adik gue yang selama ini gue cari.. " tutur mitha sambil menangis.


"plis . Temui gue dengan adik gue vin. Gue rindu vin dengannya. Plis..."

Melihat mitha menangis kevin pun jadi gag tega. Ia pun mengambil rencana untuk mempertemukan adiknya dengan mitha yang tak lain adala kakaknya Dara.(adik kevin).

Jauh di lubuk hati Kevin, sebenarnya ia juga menyimpan rasa ke mitha. Tapi karna dari awal mitha sudah membencinya makanya ia tak berani mengutarakan perasaan nya ke mitha.


*********


malam ini Mitha janjian ketemuan sama kevin di sebuah restoran.

Mitha sudah datang dari tadi di sana, untuk beberapa saat iya menunggu. Akhirnya kevin datang. Kevin begitu terkesima melihat penampilan mitha malam ini.

@ mitha pov.

Akhirnya dia datang, aku menyambutnya dengan senyum manis ku. Aku begitu senang. Ia menepati janjinya, kevin benar-benar menemuiku dengan dara.Ketika mereka sampai di mejaku.


aku langsung memeluk dara. "kak mitha" lirih nya, ia membalas pelukan ku.


"dara kakak kangen sama kamu, udah berhari-hari kakak cari kamu. Maaf kaka sempet ninggalin kamu" isak ku sambil memeluk dara.


Dara tersenyum dan mengangguk "iya kak, aku tau kok. Aku juga kangen sama kaka. Selama ini aku juga cari kaka. Untung aja ada keluarga ka Kevin yang mau ngasuh aku" jelas dara sambil menangis pula.


Ku lepas pelukan ku, ku usap air matanya perlahan "kaka senang bisa lihat kamu lagi ra. Kaka pikir kaka gak akan bisa ketemu kamu lagi" 

"iya kak dara juga".


Kami terlarut dalam kerinduan kami, sampai-sampai kami lupa ada kevin yang melihat pertemuan kami. "ehemm" dehem nya, mungkin ia merasa sedikit kesal karna di kacangin.


Aku dan Dara tersenyum, dan tertawa sedikit. " napa loe vin..?? Keselek batu?? Nih air" aku menyodorkan nya segelas jus yg ku pesan tadi.


"gila ! Berasa nonton sinetron gue! Untung gue cowok, kalo gue cewek ikutan nangis pula gue" ujar kevin, tanpa mempedulikan omongan ku tadi.


"kak kevin, sini deh dara bisikin" mereka bisik-bisik berdua kadang tertawa, kadang senyum-senyum geje sambil melihat ku. Aku tak tau apa yang mereka bicarakan.


Tiba-tiba Kevin menuju panggung. Dan berbicara sebentar ke penyanyi yang sedang manggung. "selamat malam semua, pada kesempatan ini, saya mau mecurahkan isi hati saya ke seorang gadis yang mampu mencuri hati saya"


semua tamu yang ada di restoran itu langsung menatap ke panggung, tak terkecuali aku. Dia kembali berbicara "gadis ini adalah gadis yang paling tegar yang pernah saya temui. Saya tidak tau, bagaimana awalnya sya bisa jatuh cinta pada dia. Yang jelas saya benar2 mencintainya. Gadis itu adlah Mitha  florensia akila" aku terkejut mendengar nama ku di sebut.


Kevin mendekatiku "mitha would you be my girl? kalo loe terima cinta gue, loe ambil mawar ini dan loe cium, tapi kalo loe tolak loe patahin dan buang mawar ini" aku tersenyum malu, ku ambil bunga itu.


Sebelumnya ku lihat ke wajah kevin, tampak ia sangat cemas menanti apa yang akan kulakukan. Akhirnya ku cium bunga itu dan mengangguk."yes, i would" 

kevin langsung memelukku.


Tepat hari ini kutemukan 2 kebahgiaan sekaligus. Aku mendapatkan kembali adik ku Dara serta aku dapat memiliki pangeran hati ku Kevin.

####THE END####

0 komentar:

Posting Komentar

 
melody of love Blogger Template by Ipietoon Blogger Template