Angin berhembus menerpa wajahku. langit jingga diujung sana
ditambah kicauan burung. Membuatku betah dan tak ingin pergi dari sini. Disini
bebanku terasa lepas,hilang dibawa angin.
Gadis cacat sepertiku hanya bisa menyusahkan orang saja.Tidak
seperti dulu,Apa yang bisa dibanggakan dariku.
Kudorong kursi rodaku,baru sebentar aku sudah berhenti.terpaku
melihat anak-anak kecilyang dengan riangnya
berlari kesana kemari. Iri ???????????????????tentu saja. aku ingin bisa
berlari seperti mereka.
Kembali kudorong kursi rodaku,tidak sampai 15 menit sampai
didepan gerbang yang berdiri kokoh dan tinggi.
Kucoba gapai bel rumah ini tapi hasilnya nihil.kurogoh
kantungku tak kutemukan handphoneku. baru kuingat handphone kutertinggal
dikamar.
Menunggu hanya itu yang bjsa kulakukan,menunggu seseorang yang
mau menolongku.setidaknya hanya memencet bel.
*Rio P.O.V.
Malam semakin larut.Menangis aku dari sini.Melihat gadis yang
aku cintai.sedang berusaha memencet bel .seandainya aku mempunyai keberanian
yag cukup.Pasti aku akan menolongnya.Tapi aku begitu pengecut.Gara-gara aku dia
menjadi seperti ini.Seandainya bisa biar aku saja yang duduk dikursi roda itu.
Tak lama sebuah mobil muncul didepannya siapa gadis itu?dia
memeluk ify lalu didorongnya kursi roda ify kedalam.Sepertinya ify sudah
aman,kuputuskan untuk pergi dari situ.
*ify P.O.V
Sepertinya aku melihat sebuah mobil,mobil yang sangat familiar
dimataku.Tapi karna hari gelap aku tak bisa melihat dengan jelas.
“ada apa fy ?????????????????????????”Tanya kak shila.aku
menggeleng seakan berkata tidak ada apa-apa.
Kak shila kembali mendorong kursi rodaku hingga masuk kedalam
rumah.
“kak sampe sini aja”
kak shila menggeleng“enggak kaka mau antar kamu sampe kamar.”
“aku bisa sendiri kak”paksaku . tapi aku selalu kalah jika
berdebat dengan kak shila,”nah sudah sampai tunggu disini”aku mengangguk dan
mendorong kursi rodaku dekat jendela. kusibak tirainya.
Kak shila kembali masuk kekamarku,dengan membawa beberapa tas belanjaan.“Kaka ada oleh-oleh untuk mu” kubuka salah satu tas itu.Terdapat
sebuah boneka Domo yang belum ada jualnya disini.”makasih kak”Aku memang sangat menyukai boneka Domo. bentuknya yang unik
dan lucu.
“kaka istirahat sana,pasti capek “
“gak ach kaka mau nunggu kamu,khusus malam ini kaka mau tidur
sama kamu”
Kak shila memang yang terbaik.senangnya aku ada dia saat
ini.Tapi aku takut dia kembali keluar negeri. selama ini kak shila memang
sekolah di Aussie. berbeda denganku.
Mentari menyambut pagiku.kulihat disampingku tidak ada
siapa-siapa lagi.sepertinya kak shila
sudah bangun.
Karna tak.hati-hati tanpa sengaja aku menyenggol vas bunga
keramik yang beroda dikamarku.vas bunga itu jatuh dan pecah. yang suaranya
membuat kak shila datang kekamarku.
“ify kamu gak apa-apa?”Tanya kak Shila panic. dia mengecek
seluruh tubuhku,melihat ada yang terluka atau tidak.
Aku hanya diam,masih
shock dengan suara pecahan tadi.
“bibiiiiiiiiiii,,,,,,,,,,,,,,,,,,!”Teriak kak shila.
Tak lama kemudian, seorang wanita paruh baya dengan seragam
kerjanya tergopoh-tergopoh datang kekamarku.
“Ada apa non?”
“tolong bereskan ini “tunjuk kak shila,wanita itu mengangguk.
“nah ify mandi sana,ntar kamu telat”suruh kak shila,aku
mengangguk dan pergi kekamar mandi.
Setelah
bersiap-siap,kudorong kursi rodaku keruang makan.kak shila sudah duduk manis
disalah salah satu bangku itu.
Dia tersenyum menyambutku.aku sedikit terkejut melihat
tampilan kak shila dengan seragam sekolah sama seperti yang ku kekenakan.
“kaka kok pakai seragam sepertiku?”tanyaku to the point.
Dia kembali tersenyum “kaka pengen sekolah disini bareng
kamu.”
Aku mengangguk
.harapanku terkabul,mulai hari hari aku tidak akan kesepian lagi.ortuku sibuk
bolak balik keluar negeri ngurusin bisnis.sedangkan aku ? bila tak ada kak
shila,aku hanya sendri ditemani bibi yang bekerja dirumahku.
Kusapu pandanganku,mencari
sosok yang sangat kucintai.Kutemui dia dilapangan basket.Memandangnya dari
kejauhan,membidiknya sebagai obyek kameraku.Aktifitasku terhenti saat melihat
seorang gadis yang sangat familiar dimataku menghampirinya.”kak
shila…………”hampir saja air mataku jatuh.
Mereka memang cocok, kak shila dan Rio. Kak shila yang
perpect,cantik dan tentunya smart.Tidak sepertiku,hanya seorang gadis
cacat yang bisanya hanya menyusahkan
orang lain.
Tunggu ! kak shila mununjuk kearahku yang sedang memperhatikan
mereka.cepat-cepat kudorong kursi rodaku,tak ingin dis melihatku.
*Rio P.O.V
“Rio” seseorang memanggil namaku,sontak membuatku berhenti
memainkan bola basket ini. Aku menaikkan sebelah alisku.sepertinya dia gadis yang kutemui dengan orang yang
kucintai.
“loe Rio kan?”tanyanya,aku mengangguk.
“loe siapa???”tanyaku balik
“ya ampun Rio………..gue anak baru dikelas loe.Gue shila “ucapnya.
”tepatnya shila kakaknya ify”lanjutnya dengan penekanan di kata “ify”
“ify,,,,,,,,,,,,,?”gumamku
“iya,ituloh gadis itu!”dia menunjukkan kearah belakangku .
Aku mengikuti kearah tangannya menunjuk. Mataku
melotot.seorang gadis yang duduk, dikursi roda sedang melihat kami.Tapi dia seakan menghindar dariku terbukti saat aku melihatnya
dy langsung pergi.
“gak mungkin loe gak kenal mantan loe itu. Ups! ewpertinya gak
bisa dibilang mantan loe ama dia kan lum putus “cetus shila dengan nada sinis.
“darimana loe tau ?”Tanya ku tak kalah sinis.
“apasih yang gak gue tau dari seorang Alysaa. Dia masih cinta
sama loe yo”shila menepuk pundakku dan pergi meninggalkan kusendiri
Pikiranku kacau mendengar kalimat terakhir shilla.Ada rasa
bahagia dihatiku ada pula rasa bersalah karna aku dia jadi begini.
*Ify P.O.V
Aku terus mendorong kursi rodaku,menjauh dari mereka.aku mulai
letih dan berhenti disuatu tempat.yang kurasa adalah taman belakang sekolah.
Marah,kesal,kecewa,semua bercampur menjadi satu.pikiranku
melayang saat kecelakaan itu.
Flash back on
Sore itu aku menunggu Rio dipantai tempat kami biasa bersama.
Lama aku menunggu,perasaanku sedikit tak enak.Seperti menandakan aka ada yang
terjadi antara ak u dan Rio.
“ify”teriak seseorang memanggil namaku.aku melihat kak Rio diseberang
jalan.Mungkin karna Rio tak menyadari sebuah truk melaju kearahnya.aku segera
berlari “kak Rio awas!!!!!”pandanganku mulai gelap.Kudengar Rio
memanggil-manggil namaku.
Setelah kecelakaan itu aku dinyatakan lumpuh, lumpuh seumur
hidup.tapi aku tak memperdulikan keadaanku.
Sekarang Rio menjauh,selalu mengacuhkanku seakan kita tak
pernah kenal.
Flash
back off
Air mataku turun mengingat itu
semua.pengorbananku dibalas seperti ini .Bahkan kata putus belum terucap
diantara kami. Hubungan ini
digantung.tapi tak apa kulakukan ini semua demi dia.
Lebih baik dia menjauhiku biar
dia tak terlalu sakit jika kelak aku meninggalkannya. Kudorong kursi rodaku dan
kembali kekelas tapi disaat ditengah perjalanan kepalaku terasa berat.hingga
semua gelap.
*Rio P.O.V
Kulihat ify menangis dibelakang
sekolah.saat dy akan kekelasnya, tiba-tiba dia pingsan.
Aku langsung
menghampirinya,betapa terkejutnya aku saat melihat darah keluar dari
hidungnya.Ku sms cakka untuk memberi tahu shila serta mengatakan pada guru
piket.
Kugendong ify dan kubawa dia
kerumah sakit.Pikiranku kacau saat melihat ify.Menyesal pernah melukainya.dan
khawatir melihat keadaannya.
Dokter
segera memeriksa ify.Aku mengusap wajahku,kakiku mulai melemah.hingga aku terduduk,
didepan ruangan Ify.
Tepat pada saat shila
datang,Dokter baru keluar dari ruangan ify.
“siapa keluarganya ify?”
“saya dok,saya kakaknya”
“ah shila, mari ikut saya” Dokter
Frans mengajak shila keruangannya.
“yo titip ify”Aku mengangguk. bukannya
keruangan ify aku malah mengikuti shila dan dokter Frans.
“shila, kanker otak ify semakin
parah.Dia tidak boleh banyak pikiran,sulit saya katakan Kankernya sudah masuk
kestadium akhir.”ucap dokter“saya sudah sering bilang dy harus mengikuti
kemotrapi”lanjut dokter
Shila menunduk “maaf dok,saya juga baru tau akhir-akhir ini.Apa
Ify gak bisa disembuhkan, dok?”matanya mulai berkaca-kaca.
Dokter Frans menggeleng “tak ada lagi yang bisa
dilakukan,Kami sudah berusaha semaksimal mungkin.kemungkinan besar waktu ify
sudah tidak lama lagi,”
Air
mataku turun.betapa jahatnya aku. disaat ify membutuhkan aku,aku malah menjauh
darinya.
Aku berjalan keruangan ify,dengan
ragu kubuka pintu ruangan itu.Tampak seorang gadis terbujur lemah dengan
berbagai macam alat medis di tubuhnya.
Kuusap rambutnya,kucium
keningnya.”maaf fy untuk semuanya.aku masih mancintaimu fy”
mungkin aku seperti orang bodoh. Berbicara
sendiri yang jelas belum tentu didengarkan ify.
Tangan ify bergerak,cepat-cepat
kuhapus air mataku. Mata indahnya mulai terbuka.dy menatapku betapa tulusnya
cinta yang terpancar dari mata itu.
“aku dimana?”tanya ify dengan
suara lemah.
“kamu dirumah sakit fy “aku
tersenyum,topeng tentu saja.
“ngapain kamu disini?” tanyanya.
Dia mengalihkan pandangannya dariku.
“aku disini karna cinta aku Fy”
ujarku lembut.
“kenapa kamu gak benci aku aja
kak “dia menatapku, tampak bendungan air mata dipelupuk matanya.
Aku menggeleng “gak fy, gak akan
pernah Cuma kamu yang aku cinya fy.”
Aku langsung memeluknya“jangan
tinggalin aku. Fy”kueratkan pelukanku,aku takut kehilngannya sangat takut.
*ify P.O.V
“jangan tinggalin aku, FY“Aku
terhenyak bagaimana bisa,peyakitku pasti sudah semakin parah. Aku hanya
mengangguk tak bisa berkata apa-apa lagi.
“Ehm,,,,,,,,,,,,ciyee.serasa
nidunia milik berdua” Cibir kak shila dan kak cakka.
Aku langsung melepas pelukanku. pipiku
merona merah menahan malu. Rio menggaruk tengkuknya yang kuyakin sama sekali
tidak gatal.
Sudah
seminggu aku dirumah sakit.aku bosan tapi untung saja ada kak Rioyang selalu
menemaniku.
“kak antarin aku kepantai yuk”ucapku
tiba-tiba.ntah kenapa aku ingin berdua dengan kak rio. Hanya dengannya.
“tapi kamu masih sakit fy,kamu
gag boleh kena angin pantai.”Aku cemberut,mungkin karna kasian mengalah.
Seharian
ini kami bercanda bersama hingga matahati terbenam.Kami duduk berdua menghadap
matahari kurebahkan kepalaku kedadanya.
“kak kalo aku mati gimana?”
“kenapa kamu ngomong gitu.Aku gag
suka” jawab Rio ketus, dia menatap mataku tajam.
Kualihkan pandanganku darinya,
aku tak bisa menatap mata itu. Dia yang selalu menjadi semangatku untu
bertahan. “hhh..tapi semua manusia itu pasti akan mati kak,”
kepalaku mulai terasa berat,tapi aku mencoba bertahan. Mungkin ini
sudah waktunya. Kupeluk dia, aku berdoa semoga ini bukan pelukan terakhir
darinya yang kudapat.
Dengan suara yang semakin parau,
aku berusaha mengucapkan semua kata-kataku “kak maafin Ify ya, udah nyusahin
kakak. Tapi Ify makasih banget atas warna yang selama ini kakak berikan.
Maaksih banget kak. Kak Ify boleh minta sesuatu?”
Dengan sedikit terheran, dia
mengangguk perlahan “apapun akan aku lakuin, sayang”
“Ify pengen liat senyum kakak.
Kali ini aja Ify mohon”
Rio
tersenyum manis kearahku. Inilah saatnya. Bayangan hitam itu mulai datang untuk
menjemputku “maksih kak, makasih. I LOVE YOU, dear”
Pelukan Ify ke Rio mulai
mengendur. Deru nafasnya pun sudah tidak terdengar lagi. Rio yang merasakan itu
mulai panic.
“fy,,,,,,,,,bangun “Rio
mengguncang tubuh ify, tapi ify tak kunjung bangun.Badan ify sudah dingin
mukanya pucat.”I LOVE YOU TOO FY”
Pemakaman
baru saja dilaksanakan,tanah coklat yang masih basah.Diiringi gerimis hujan
yang turun.semua masih berduka.dipemakaman itu hanya tinggal
Rio,shila,cakka,dan orang tua ify.
Orang
tua ify Sangat terpukul ketika mendengar ify meninggal.menyesal tak pernah
memperhatikan ify hingga anaknya sakit pun mereka tidak tau. Papa ify membawa
mama ify pergi.
“yo,pulang yuk”ajak shila,hatinya
juga teriris melihat adik satu-satunya yang Ia punya pergi meninggalkannya.
”duluan ajja shil,gue masih mau
disini” Shila pun pergi ditemani cakka.
lama Rio disana,hingga akhirnya
ia memutuskan pulang.semilir angin menerpa wajahnya. terdengar sebuah bisikan” bertahanlah untuk ku yo,aku
mencintaimu.”
Rio
membalikkan badannya Nampak seseorang
wanita menggunakan pakaian serba putih tersenyum kearahnya.Rio membalas
senyuman itu.
“makasih atas semuanya fy,aku
juga mencintaimu,tunggu aku sayang”ucap rio,sebelum dia benar-benar pergi.